Rabu, 08 Maret 2017

Sejarah Ekonomi Indonesia

         Setiap negara yang berdaulat dalam upaya untuk mensejahterakan rakyatnya harus mempunyai suatu identitas kebangsaan. Upaya peningkatan kesejahteraan umumnya dilakukan melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi. Tanpa adanya kesepakatan tentang sistem ekonomi yang dianut, maka akan lebih terbuka kemungkinan terjadinya perselisihan pendapat mengenai kebijakan ekonomi yang patut ditempuh dalam mengatasi berbagai permasalahan ekonomi mendasar yang dihadapi suatu bangsa.
A.    Sejarah Perekonomian Indonesia Sebelum Kemerdekaan

         Dinamika perekonomian Indonesia pada masa sebelum penjajahan dimulai dari jaman pra-sejarah sampai dengan masuknya kolonialisme di Indonesia. Posisi geografis Indonesia berada pada pusat kerajaan dan berakibat keragaman corak aktivitas perekonomiannya. Daya tarik Indonesia akan sumber daya alam dan rempah-rempah membuat bangsa Eropa berbondong-bondong datang untuk menguasai Indonesia.
         Sebelum merdeka, Indonesia mengalami masa penjajahan yang terbagi dalam beberapa periode. Khususnya Belanda yang menjajah Indonesia selama 350 tahun. Belanda melimpahkan wewenangnya pada VOC. VOC pada saat itu dipimpin oleh Jenderal Pieterzoon Coen diberi hak octrooi, yang salah satunya adalah mencetak uang dan melakukan kebijakan perekonomian. Namun, pada tahun 1795 VOC dibubarkan karena dianggap gagal dalam mengeksploitasi kekayaan Indonesia.
         Bubarnya VOC, muncul kebijakan baru yang disebut cultuur stesel (tanam paksa). Sistem tanam paksa bertujuan untuk memproduksi berbagai komoditi yang memiliki permintaan di pasar dunia. Sistem ini merupakan pengganti sistem landrent yang memiliki sisi positi
f, yaitu masyarakat pribumi mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor dan masuknya ekonomi uang pedesaan yang memicu meningkatnya taraf hidup. Namun, pada akhirnya sistem ini bukannya meningkatkan kesejahteraan pribumi, tetapi malah menambah penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak yang tidak diperlakukan dengan layak. Akibatnya terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan.

B.     Masa Orde Lama

1.      Masa pasca kemerdekaan
      Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk karena inflasi yang disebabkan oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Namun, adanya blockade ekonomi oleh Belanda dengan menutup pintu perdagangan luar negeri mengakibatkan kekosongan kas Negara.
2.      Masa demokrasi liberal
      Pada masa ini, perekonomian di serahkan sepenuhnya pada pasar, padahal pengusaha pribumi masih belum mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi. Pada akhirnya hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia.
3.      Masa demokrasi terpimpin
      Sebagai akibat dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan system demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada system etatisme (segalanya diatur pemerintah). Namun lagi-lagi system ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.

C.    Masa Orde Baru
      Dikenal beberapa tahapan pembangunan yang menjadi agendanya. Orde baru mengawali rezimnya dengan menekankan pada prioritas stabilitas ekonomi dan politik. Pemerintah menerapkan kebijakan ekonomi yang baru melalui pendekatan demokrasi pancasila dan secara perlahan campur tangan pemerintah dalam perekonomian mulai masuk. Meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh.

D.    Masa Reformasi

      Reformasi ditandai dengan BJ. Habibie yang diangkat menjadi presiden Indonesia. Hal ini disebabkan karena tidak mampunya Soeharto mengalami permasalahan ekonomi serta semakin mewabahnya KKN. Naiknya nilai tukar dollar secara tak tertahankan pada jaman orde baru, menyebabkan naiknya berbagai kebutuhan pokok Indonesia. Namun, secara perlahan nilai tukar dollar terhadap rupiah semakin menurun hingga saat ini.

ANALISIS
       Dari penjelasan diatas dapat diketahui Jendral Van den Bosch selaku Gubernur saat pemerintahan VOC memperoleh izin untuk menerapkan Sistem Tanam Paksa atau yang disebut dengan Cultuur Stelsel yang memiliki tujuan utama untuk menutupi defisit dari besarnya anggaran pemerintah serta untuk mengumpulkan kembali kas pemerintahan yang habis terpakai.
       Pada masa orde lama, setelah kemerdekaan hingga tahun 1965, perekonomian Indonesia memasuki era yang sangat sulit, karena bangsa Indonesia menghadapi gejolak sosial, politik dan keamanan yang sangat dahsyat, sehingga pertumbuhan ekonomi kurang diperhatikan. Kegiatan ekonomi masyarakat sangat minim, perusahaan-perusahaan besar saat itu merupakan perusahaan peninggalan penjajah yang mayoritas milik orang asing, dimana produk berorientasi pada ekspor. Kondisi stabilitas sosial- politik dan keamanan yang kurang stabil membuat perusahaan-perusahaan tersebut stagnan.
       Di awal Orde Baru, Suharto berusaha keras membenahi ekonomi Indonesia yang terpuruk, dan berhasil untuk beberapa lama. Kondisi ekonomi Indonesia ketika Pak Harto pertama memerintah adalah keadaan ekonomi dengan inflasi sangat tinggi, 650% setahun,” kata Emil Salim, mantan menteri pada pemerintahan Suharto.
       Pada masa krisis ekonomi di masa reformasi, ditandai dengan tumbangnya pemerintahan Orde Baru kemudian disusul dengan era Reformasi yang dimulai oleh pemerintahan Presiden Habibie. Pada masa ini tidak hanya hal ketatanegaraan yang mengalami perubahan, namun juga kebijakan ekonomi. Sehingga apa yang telah stabil dijalankan selama 32 tahun, terpaksa mengalami perubahan guna menyesuaikan dengan keadaan.
       Selama sepuluh tahun terakhir ini kapasitas dan kemampuan administrasi negara menunjukkan perbaikkan-perbaikkan. Tetapi perlu diakui pula bahwa sepuluh tahun pertumbuhan ekonomi ini belum dapat menghasilkan perbaikan tingkat hidup bagi sebagian penduduk. Hal ini tidak mengherankan, karena laju pertumbuhan yang sangat mengesankan, kalau dilihat secara total, belum berarti banyak bila dijabarkan kedalam perbaikan absolute dari konsumsi real perkapita.
         Perekonomian Indonesia sejak masa penjajahan hingga masa reformasi masih mengalami beberapa gejolak. Perekonomian Indonesia masih belum stabil. Hal itu dapat dilihat dari ;
·         Masih adanya kemiskinan
·         Pengangguran yang semakin banyak
·         Banyaknya para koruptor
·         Masih terjadi kesenjangan ekonomi
·         Masih mempunyai hutang keluar negeri
       Namun disamping itu semua, penjajahan bangsa Eropa di Indonesia juga terdapat dampak positif, yaitu terbangunnya infrastuktur yang baik, pemahaman masyarakat tentang bercocok tanam yang baik, dan lain sebagainya.

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

7 TEKNIK AUDIT

Fella Rahmawati (22216779) 4EB06 Vclass Minggu 12 AFAI  7 Teknik Audit :  Memeriksa Fisik (Physical examination) Memeriksa fisi...